Cari di Sini

Jumat, 12 April 2013

Ternak Anis Kembang Gunakan Sangkar Harian? Tetap Bisa Lo!

Masih ingat dengan Om Iwan Fitriadi atau Iwan Cisadane? Profilnya pernah dibahas, terutama tentang penangkaran lovebird menggunakan sangkar gantung maupun kandang multifungsi. Nah, sangkar gantung juga digunakannya untuk menangkar anis kembang (AK).
Selama ini, indukan yang diternak dalam sangkar gantung juga dapat produktif layaknya dipelihara dalam kandang penangkaran biasa. Yuk, kita belajar menangkar anis kembang menggunakan sangkar gantung.

Menangkar burung anis kembang sebenarnya relatif lebih mudah daripada jenis burung lainnya. Terbukti sudah banyak penangkar anis kembang yang sukses, bahkan hanya dengan menggunakan sangkar gantung. Ini menunjukkan bahwa AK lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Penggunaan sangkar gantung sebagai tempat penangkaran anis kembang jelas bakal menghemat ruangan. Bahkan Anda bisa meletakkan sangkar di dalam rumah, seperti di ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan sebagainya. Sangkar gantung juga mudah dipindah-pindah sesuai dengan keperluan, misalnya untuk dijemur atau dimandikan.

Penangkaran anis kembang model sangkar gantung.
Penangkaran anis kembang model sangkar gantung.
“Yang penting, sangkar aman dari gangguan binatang predator seperti tikus, kucing, dan binatang pengganggu lainnya,” ujar Om Iwan, ketika ditemui omkicau.com di rumahnya, Jalan Letda Dadang Suprapto No 8 RT 3 / RW 1 No 8, Grendeng, Tangerang.

Sangkar yang digunakan hanya sangkar bambu biasa, atau sangkar harian model kotak. Ukurannya relatif, misalnya 50 cm x 60 cm x 50 cm, atau lebih besar lagi juga boleh.

Sarang bisa ditempelkan pada salah satu sudut sangkar, dengan posisi sedikit di atas dan dekat dengan tangkringan. Indukan yang dimasukkan ke sangkar model ini tentu harus sudah benar-benar berjodoh, dan sama-sama jinak. Sebab sangkar gantung akan sering dipindah-pindah, baik saat dimandikan, dijemur, maupun saat ingin memantau anakannya.

Sarang diletakkan di sudut sangkar, dekat dengan tangkringan.
Sarang diletakkan di sudut sangkar, dekat dengan tangkringan.
Penempatan sangkar gantung juga harus dijauhkan dari burung sejenis, agar pasangan induk yang sedang dijodogkan atau ketika sedang bertelur dan mengerami tidak terganggu oleh burung sejenis di sebelahnya.
Jika terpaksa, karena ruangan terbatas, bisa juga berada dalam ruangan yang sama. Tetapi bagian samping kiri dan kanan harus diberi penyekat, sehingga pasangan induk yang satu tidak bisa melihat pasangan induk yang lain di sebelahnya.

Keuntungan sangkar gantung

Menurut Om Iwan, banyak keuntungan yang diperoleh breeder ketika menggunakan sangkar gantung. Selain praktis, ekonomis, juga bisa menghemat lahan. Sangkar juga bisa dipindah-pindah seesuai dengan keinginan pemilik.

Dalam pemeliharaan pasangan indukan anis kembang di sangkar gantung, burung bisa dimandikan setiap hari seperti halnya perawatan burung untuk lomba. Demikian juga penjemuran bisa dilakukan setiap saat.
Keuntungan lainnya, pemilik dapat memonitor anakan / piyikan dengan cara melihat langsung dari dekat. “Kondisi anakan lebih mudah terpantau. Kuncinya, induk jantan dan induk betina harus berkarakter jinak dan mudah beradaptasi dengan manusia dan lingkungan sekitarnya,” jelas Om Iwan.

Untuk menu pakan dan extra fooding (EF) sama dengan penangkaran model kandang permanen. “Yang penting, kebutuhan cacing selalu terpenuhi. Sebab kunci kesuksesan penangkaran anis kembang antara lain ketesediaan cacing,” kata Om Iwan.

Menyiapkan calon indukan
Persiapan indukan merupakan faktor utama dalam memulai usaha penangkaran anis kembang. Sebab pemilihan indukan menjadi penentu berhasil atau tidak dalam sebuah usaha penangkaran.

Agar lebih mudah dan cepat, sebaiknya burung jantan yang akan ditangkarkan sudah gacor (biasanya umur 1 tahun atau lebih). Burung yang gacor atau rajin bunyi berarti sudah melampaui umur dewasa kelamin. Akan lebih baik lagi jika calon induk jantan ini memiliki kualitas suara yang baik, irama lagunya bagus, speed rapat, volume maksimal, dan bermental baik.

Sedangkan calon induk betina dipilih yang sudah lenjeh, ditandai sering ngleper atau mengepakkan sayap ketika didekatkan dengan induk jantan. Induk betina yang sudah birahi biasanya berumur 8 bulan atau lebih.
Akan lebih baik lagi jika induk betina benar-benar jinak, khususnya apabila didekati manusia. Sebab induk yang jinak akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kandang, tidak mudah stres dan ini sangat penting saat dia mengerami telurnya.

Proses penjodohan
Proses penjodohan akan berjalan lebih cepat dan mudah apabila calon induk betina yang digunakan adalah pasangan cas bagi burung jantan ketika hendak dilombakan. Jadi, kalau Anda punya anis kembang yang biasa dilombakan, dan ingin memperoleh keturunan darinya, metode penangkaran menggunakan sangkar gantung bisa dijadikan alternatif.

Dengan menggunakan burung betina yang biasa untuk mengecas, burung jantan lebih mudah dijodohkan di dalam sangkar. Sebab keduanya sudah saling mengenal. Tetapi, bagaimana jika kedua induk yang mau dijodohkan bukan pasangan ngecas?

“Ya, butuh masa pengenalan selama beberapa hari. Biasanya, kedua calon induk dimasukkan dalam sangkar terpisah, kemudian kedua sangkar ditempelkan atau didekatkan setiap saat dengan tujuan agar keduanya saling mengenal,” tutur Om Iwan.

Bisa juga menyediakan 1 unit kandang penangkaran yang khusus digunakan untuk proses penjodohan. Dalam hal ini, burung jantan dimasukkan dalam kandang penangkaran. Sedangkan burung betina dimasukkan ke dalam sangkar, tetapi sangkar itu berada di dalam kandang penangkaran. Dengan cara seperti ini, kedua burung akan lebih cepat saling mengenal.

Setelah saling mengenal, dan kedua burung mulai terlihat berjodoh, bisa dilanjutkan dengan mandi bersama. Masukkan burung jantan dan burung betina ke bak / karamba mandi. Perhatikan apakah mereka saling menyerang atau tidak. Jika keduanya tampak akur, bisa langsung dimasukkan ke sangkar gantung yang sudah disiapkan sebagai tempat penangkaran (lengkap dengan sarangnya).

Lain halnya apabila salah satu atau kedua burung saling menyerang. Keduanya harus segera dipisahkan dan dimasukkan kembali ke sangkar masing-masing. Setelah itu dekatkan kembali kedua sangkar selama beberapa hari, sampai terlihat keduanya sering berdempetan (meski tersekat sangkar), termasuk saat istirahat dan tidur. Selama kedua sangkar didekatkan, burung setiap hari tetap mengkonsumsi suplemen tersebut sesuai dengan peruntukannya.

Masa produksi
Jika pasangan induk benar-benar sudah berjodoh, maka keduanya tidak akan saling menyerang saat disatukan dalam sangkar gantung. Selama induk betina belum bertelur, pakan yang diberikan kepada pasangan induk ini adalah voer, buah (pepaya atau pisang), dan jangkrik dengan porsi 10-15 ekor per hari.

Tetapi EF yang paling utama adalah cacing. Cacing harus selalu tersedia setiap saat. Rata-rata, sepasang induk anis kembang dalam sehari bisa menghabiskan 15-20 ekor cacing. Jangan lupa tambahkan sesendok kroto segar untuk menambah gairah kedua burung.

Dengan menggenjot EF, ditambah efek BMR, maka burung akan lebih cepat kawin. Mereka akan saling mendekat dan bercumbu, lalu kawin dan bertelur. Jumlah telur anis kembang umumnya 2-4 butir.
Selama bertelur, porsi EF seperti jangkrik dan cacing bisa dikurangi. Tetapi porsinya harus kembali ditambah jika anakan sudah menetas. Untuk indukan yang sedang bawa anakan, kebutuhan cacing harus lebih dari cukup. Sebab, tidak jarang induk yang kebutuhan cacingnya tak tercukupi akan membuang anaknya sendiri.

Perawatan piyikan
Piyikan anis kembang yang baru menetas.
Piyikan anis kembang yang baru menetas.
Memasuki umur 5 hari, anakan sudah bisa langsung dipanen dan dipindahkan ke boks inkubator. Kebutuhan pakan indukan setelah anaknya dipanen bisa dikembalikan seperti saat penjodohan. Beberapa hari kemudian, pasangan induk ini akan kembali berproduksi.

Selama di dalam inkubator, pakan piyikan bisa dibuat sendiri dengan mencampurkan voer dan kroto segar, kemudian diberi sedikit air bersih dan diaduk hingga menjadi adonan. Tambahkan jangkrik yang sudah dibuang kaki, sayap, dan kepalanya.

Om Iwan sedang menyuapi anakan anis kembang.
Om Iwan sedang menyuapi anakan anis kembang.
Kebutuhan makanan selama berada di boks inkubator harus selalu terpenuhi sampai anakan bisa makan sendiri (umur 25 hari). Jika sudah bisa makan sendiri, silakan memasang ring ke kaki burung. Kini, anakan siap dipasarkan. (d’one)

sumber: omkicau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar